Saat usia si kecil mencapai 1 tahun lebih, tidak hanya motorik atau gerakan kasar yang harus ibu perhatikan. Seharusnya anak 1 tahun sudah bisa melakukan gerakan halus.
Seperti apa
gerakan halus tersebut? Dan bagaimana cara agar anak bisa memaksimalkan
kemampuan gerakan halusnya?
Informasi
berikut ini semoga bisa menjawab apa saja yang ingin ibu tanyakan. Selain itu,
ibu juga bisa tahu apa yang seharusnya ibu lakukan agar tumbuh kembang anak
baik.
Pengertian
Gerakan Halus dan Gerakan Kasar
Gerakan kasar
sudah mulai dilakukan oleh si kecil ketika ia masih bayi. Ibu ingat saat si
kecil sudah mulai mengguling-gulingkan badan atau sudah bisa merangkak? Saat
itulah ia sudah bisa menggerakkan gerakan kasar.
Sementara itu,
gerakan halus umunya baru bisa dilakukan ketika ia sudah sekitar usia 1 tahun.
Gerakan halus seperti contoh memasukkan benda tertentu ke dalam kotak.
Dua gerakan ini
tidak bisa dilakukan oleh si kecil jika perkembangannya bermasalah. Oleh sebab
itu, ada dua kunci penting untuk memaksimalkan gerakan ini, yaitu nutrisi dari
makanan dan susu untuk anak 1 tahun serta stimulus.
Untuk yang
pertama (nutrisi), sepertinya sudah tidak ada masalah. Dengan memberikan
makanan yang bergizi dan selalu meminta si kecil minum susu balita 1 tahun,
kebutuhan nutrisi hariannya pasti sudah tercukupi.
Sementara itu,
yang menjadi PR adalah stimulus yang perlu untuk ibu berikan. Untuk melatih
gerakan halus ini, ada beberapa stimulus sederhana yang bisa ibu terapkan.
Stimulus untuk
Melatih Gerakan Halus Anak Usia 1 Tahun
Stimulus untuk
melatih gerakan halus si kecil tidak harus berupa permainan. Memang ada banyak
sekali permainan yang bisa memaksimalkan perkembangan motorik halus balita usia
1 tahun. Hanya saja, jangan sampai ibu melewatkan stimulus sederhana yang
justru lebih bermanfaat bagi sang buah hati.
Salah stimulus
yang bisa ibu berikan adalah mengajari anak untuk menabung. Tidak mudah bagi
anak usia 1 tahun untuk memasukkan koin ke dalam celengan. Jadi, ibu bisa
siapkan celengan khusus untuk si kecil. Ajari anak ibu untuk memasukkan koin ke
dalam lubang celengan tersebut.
Awalnya ibu
perlu mengajari dan menuntun tangannya agar bisa memasukkan celengan ke dalam
celengan. Lambat laun ia akan bisa sendiri.
Selain untuk melatih
gerakan motorik halusnya, kegiatan ini juga sangat positif untuk memperkenalkan
uang kepada si kecil dan mengajari anak untuk rajin menabung.
Stimulus
lainnya adalah mengajari anak untuk makan sendiri. Usia 1 tahun merupakan masa
yang tepat untuk mengajari anak untuk makan sendiri. Sediakan piring dan sendok
yang terbuat dari atom, bukan dari stainless. Hal ini penting agar sendok tidak
melukai mulut si kecil.
Awalnya,
kebanyakan makanan yang tumpah karena si kecil belum sempurna bisa memasukkan
makanan ke dalam mulut menggunakan sendok. Akan tetapi, tidak lama kemudian, ia
akan terbiasa dan bisa makan sendiri.
Jadi, stimulus
juga tak kalah penting jika dibandingkan dengan nutrisi dari makanan atau susu
untuk balita 1 tahun. Nutrisi akan mengembangkan saraf otak dan motorik.
Sementara itu, stimulus sebagai ajang berlatih.
Agar anak lebih
antusias, ibu bisa belikan mainan yang bisa mengasah kemampuan gerakan
motoriknya seperti mainan berupa alat dapur, menyusun puzzle, kotak, dan lain sebagainya.
Namun, yang
pasti ibu juga harus tetap memperhatikan asupan gizi dari susu balita 1 tahun.
Karena percuma saja ibu memberikan stimulus tapi kebutuhan nutrisinya kurang.
No comments:
Post a Comment