Friso Indonesia
Tumbuh kembang balita tidak cukup dipengaruhi oleh nutrisi yang terkandung dalam makanan atau minuman yang si kecil konsumsi. Ibu yang cerdas akan melakukan berbagai upaya lain untuk memastikan tumbuh kembang si kecil normal.
Itulah mengapa
pertanyaan ini muncul, apakah ibu yakin pertumbuhan balita ibu normal?
Pasalnya, banyak ibu yang merasa sudah memberikan yang terbaik. Mereka
membelikan susu balita terbaik, makanan bergizi, dan bahkan mereka sudah
memperhatikan kegiatan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh si
kecil. Atas dasar itu, mereka menganggap tumbuh
kembang balita mereka pasti sudah baik.
Ternyata belum
tentu sebelum ibu melakukan beberapa hal berikut ini.
Mengajak
Bermain di Luar
Mudah sekali namun
sulit untuk mengimplementasikan. Siapa yang tidak mau mengajak anaknya keluar
jalan-jalan. Siapapun pasti ingin, termasuk ibu. Sayangnya, dengan berbagai
alasan, kesempatan seolah tidak ada. Ada yang bilang sibuk dengan pekerjaan,
tidak tahu apa yang harus dilakukan, dan masih banyak alasan lainnya.
Dan harus
dipahami mengajak bermain di luar bukan berarti mengajak bermain di luar rumah
dan masuk mall. Bukan seperti itu. Ibu harus memperkenalkan alam. Alamlah yang
akan mengajarkan kepada si kecil sehingga pertumbuhan balita ibu bagus.
Salah satu
tahap tumbuh kembang balita adalah
mengenal atau bersosialisasi dengan alam. Jadi, ibu tidak boleh menganggap
tumbuh kembang anak itu hanya seputar kemampuan berjalan dan berbicara saja.
Tumbuh kembang si kecil dikatakan baik jika ia mampu membaur dengan alam.
Itulah mengapa
sekarang ini ada program liburan keluarga, terutama keluarga yang masih
memiliki balita. Program liburan keluar back
to nature ini didesain agar setiap orang tua Indonesia bisa mengajak si kecil
berkenalan dengan alam. Biasanya, program liburan seperti dilakukan di area
perkebunan atau persawahan. Jadi, balita akan dikenalkan bagaimana awal dari
makanan, buah-buahan, dan banyak hal lainnya diproduksi.
Kesulitan yang
Mungkin Ibu Hadapi
Sebenarnya,
saran di atas itu mudah sekali untuk dijalankan. Hanya saja, banyak sekali
keluarga Indonesia saat ini yang tidak bisa melakukan. Alasan klasik mengenai
kesibukan. Mereka tidak mempunyai waktu untuk mengajak anak untuk bermain di
luar.
Namun, fakta yang
paling mencengangkan adalah tidak adanya keinginan balita untuk bermain di
luar. Biasanya, hal ini dikarenakan mereka sudah terlalu nyaman dan terbiasa
dengan bermain di dalam rumah. Apalagi jika ibu sudah memberikan berbagai jenis
alat atau mainan elektronik yang terkadang membuat balita candu. Bukan tidak
mungkin hal ini akan mempengaruhi tumbuh
kembang balita. Alih-alih ingin memberikan yang terbaik untuk si kecil,
justru ibu secara tidak sadar menjerumuskan kepada hal yang kurang baik.
Jika anak ibu
sudah mulai ogah-ogahan untuk bermain di luar dan bersosialisasi dengan orang
lain dan alam, ibu pantas jika mulai khawatir. Mulailah membangun komunikasi
dengan balita ibu. Sedikit demi sedikit kurangi porsi mereka bermain dengan
berbagai jenis gadget yang sudah ibu berikan.
Jika perlu, ibu
membuat jadwal kapan diperbolehkan main gadget agar si kecil tidak semakin
kecanduan dengan mainan tersebut. Namun, di sisi lain, ibu harus menawarkan
sebuah kegiatan lain yang lebih bagus, yaitu kegiatan mengenal alam.
Dari sini, yang
harus digarisbawahi adalah bahwa pertumbuhan anak itu tidak sesimpel yang ibu
pikirkan. Pertumbuhan itu bukan hanya berhubungan dengan fisik, tapi juga
psikologi anak. Dan bahkan psikologi anak itu perlu untuk lebih diperhatikan.
Itulah mengapa ibu harus tahu betul tentang tumbuh kembang balita.
No comments:
Post a Comment